KABUPATEN SUMEDANG

Monday, 14 September 2015

Assalamualaikum Wr. Wb. 

Sebelumnya kami akan memperkenalkan diri, kami dari Kelompok 6 terdiri dari

Ketua : Wildan Nasri .I
Anggota :
Dinda Muthia
Juan Nick .I
Pradissa Putri .P

Kami kelompok 6 akan menjelaskan tentang Kabupaten Sumedang, yang terdiri dari :
1. SDA ( Sumber Daya Alam )
2. Perekonomian
3. Pemerintahan
4. Sosial Budaya



Kabupaten Sumedang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, sekitar 45 km Timur Laut Kota Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di Utara, Kabupaten Majalengka di Timur, Kabupaten Garut di Selatan, Kabupaten Bandung di Barat Daya, serta Kabupaten Subang di Barat. Kabupaten Sumedang terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Kota ini meliputi kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan.


1. SDA Kabupaten Sumedang

Bila dilihat dari letak geografis tersebut, Sumber Daya Alam yang dapat dimanfaatkan di antaranya adalah : Sungai, Hutan, Mata Air Pegunungan, Air Panas Mineral, Panas Bumi Gunung Tampomas, Tambang Mineral, Danau / Waduk, dan lain-lain.
Sumber Daya Alam tersebut dapat dimanfaatkan menjadi Sumber Daya Energy dan sumber daya lainnya sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.
Salah satu sumber daya alam di Sumedang yang dapat dijadikan sebagai sumber daya energy adalah Sungai.
Di wilayah Sumedang terdapat beberapa sungai yang potensial sebagai sumber energy karena memiliki debit air yang cukup besar, salah satu di antaranya adalah Sungai Cimanuk yang melintasi 3 kecamatan (Wado, Darmaraja dan Cadasngampar), yang kini sedang dibangun Bendungan/waduk Jatigede.
Dengan dibangunnya Waduk Jatigede tersebut nantinya diharapkan akan diperoleh listrik sebesar 4×35 MW yg dijual kepada PLN. Namun sayangnya pemilik Pembangkit Listrik tersebut bukan Pemda Sumedang, melainkan Otorita Jatigede (suatu badan usaha milik negara) yang khusus mengelola Waduk tersebut.
Waduk serbaguna Jatigede (multipurpose dam) nantinya akan menghasilkan uang dari penjualan Listrik ke PLN, penjualan air baku (bahan air minum) ke PDAM dan air untuk Irigasi. Akan tetapi semua penghasilan itu bukan menjadi PAD Kab. Sumedang melainkan milik Otorita Jatigede, sehingga lagi-lagi Sumedang tidak mendapatkan penghasilan dari penjualan tersebut melainkan hanya sedikit saja seperti Pajak Pendapatan dan Pajak Bumi dan Bangunan.
Atas dasar tersebut di atas, nampaknya Pemerintah Daerah Sumedang kini jangan hanya pasrah pada keadaan(nasib), melainkan harus sedikit berpikir “cerdas” bagaimana mendapatkan penghasilan asli daerah untuk kemakmurkan masyarakat.

2. Perekonomian

Kabupaten Sumedanag adalah salah satu kabupaten yang berada di bawah pemerintahan Propinsi Jawa Barat. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.522,2 Km2 dengan 26 kecamatan yang ada di dalamnya. Jumlah populasi yang ada mencapai 1.091.674 dimana 545.740 jiwa adalah wanita dan 545.934 jiwa adalah pria. Struktur pendidikan masyarakat setempat tidak berbeda jauh dengan kabupaten lain yang ada di Jawa Barat. Sekitar 2,1 persen penduduknya yang menikmati pendidikan tinggi. Mereka yang telah lulus pendidikan SLTA hanya 11,5 persen.

Pertanian adalah mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Sumedang. Daerah ini terkenal dengan hasil padi. Jumlah produksi padi di Sumedang mencapai 408.643 ton dimana hasil padi sawah mencapai 388.981 ton sedangkan hasil padi ladang mencapai 19.622 ton pada tahun 2006. Produksi padi menyebar secara merata di semua kecamatan. Kecamatan penghasil padi sawah terbanyak adalah Kecamatan Buahdua dan Cinggeang. Sedangkan penghasil padi ladang terbesar berasal dari Kecamatan Jati Gede dan Tomo.

Selain itu Sumedang juga penghasil palawija. Jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang hijau, kedelai dan kacang tanah juga ada di dalamnya. Produk palawija terbesar adalah jagung dengan jumlah panen pada tahun 2006 mencapai 44.600 ton. Produk jagung banyak terdapat di Kecamatan Tanjung Sari dan Cibogel. Adapun produk palawija lainnya yang juga memiliki hasil melimpah adalah ubi kayu. Produk ini banyak dihasilkan dari Kecamatan Cibogel dan Jati Nunggal.

Kabupaten ini juga kaya akan sayuran. Mulai dari cabe merah, bawang merah sampai dengan cabe rawit terdapat di sana. Produk sayuran terbesar adalah kubis dan ketimun. Panen kubis pada tahun 2006 mencapai 74.410 ton dan ketimun mencapai 33.004 ton. Kubis banyak terdapat di Kecamatan Asukasari dan Pamulihan. Sedangkan ketimun banyak terdapat di Ujung Jaya dan Sumedang Utara.

Sumedang juga kaya akan buah-buahan, perkebunan dan juga peternakan. Produk buah terbanyak adalah pisang dan salak. Output pisang mencapai 99.369 ton yang terkonsentrasi di Kecamatan Buahdua dan Paseh. Sedangkan salak banyak terdapat di Conggeang.

Ternak besar terdiri dari Sapi, Sapi Perah, Kerbau dan Kuda. Ternak Sapi lebih disukai dari pada ternak lainnya. Populasi Sapi di Sumedang mencapai 29.840 ekor. Sapi banyak terdapat di Kecamatan Jatigede, Jatinunggal dan Pamulihan. Untuk ternak kecil, Domba lebih disukai dari pada Kambing. Populasi Domba merata hampir di semua Kecamatan. Domba terbanyak terdapat di Cimanggung dan Pamulihan. Untuk ternak unggas, Ayam Buras lebih di sukai dari pada Ayam Ras dan Itik. Populasi Ayam Buras mencapai 956.980 ekor.

Untuk perkebunan, Sumedang merupakan daerah penghasil banyak jenis tanaman kebun seperti aren, cengkeh, jahe, kelapa dalam, kelapa hibrida, kapuk, lada kopi, melinjo, tebu dan tembakau. Jenis perkebunan yang menghasilkan output terbesar adalah kelapa dalam dan tembakau. Output kelapa dalam rata-rata pertahun berkisar 15.476 ton. Sedangkan tembakau mencapai 16.704 ton. Kelapa dalam terdapat hampir di semua kecamatan sedangkan tembakau banyak terdapat di Kecamatan Jatigede.

Kontribusi ekonomi terbesar yang ada di Sumedang berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kontribusi sektor ini mencapai 27 persen dengan nilai ekonomi mencapai Rp 1,2 trilyun. Adapun kontribusi PDRB dari lainnya berasal dari sektor industri. Kontribusi sektor ini mencapai 16 persen dengan nilai ekonomi mencapai lebih dari Rp 766 milyar. Industri besar banyak terdapat di Cimanggu. Cimanggu merupakan lokasi strategis untuk industri karena letaknya yang berbatas dengan kabupaten Bandung. Untuk industri berskala kecil dan sedang banyak terdapat di Kecamatan Tanjungsari. Kecamatan ini juga menjadi pusat industri kecil dan sedang
karena lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Bandung.

3. Pemerintahan

Pemerintahan kabupaten sumedang yang di pimpin oleh bupati yang bernama h. Ade Irawan.  Bupati ni bekerja tidak sendirian, ia dibantu oleh sekretariat daerah,  sekretariat dprd, dan staf lainnya. Kabupaten sumedang juga mempunya peraturan daerah sendiri.

Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kab. Sumedang
  1. Sekretariat Daerah
  2. Sekretariat DPRD
  3. Dinas Pendidikan
  4. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
  5. Dinas Peternakan dan Perikanan
  6. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
  7. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
  8. Dinas Pekerjaan Umum
  9. Dinas Pertambangan Energi dan Pertanahan
  10. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
  11. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
  12. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
  13. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
  14. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
  15. Dinas Pendapatan
  16. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
  17. Badan Kepegawaian Daerah
  18. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
  19. Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
  20. Badan Ketahanan Pangan
  21. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
  22. Badan Lingkungan Hidup
  23. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
  24. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
  25. Inspektorat Kabupaten
  26. Kantor Arsip Daerah
  27. Kantor Perpustakaan Daerah
  28. Satuan Polisi Pamong Praja
  29. Kecamatan
  30. Kelurahan
4. Sosial Budaya

Kehidupan beragama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sosial sehari-hari. Kehidupan beragama akan semakin baik bila ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang baik pula. Pada Tahun 2008 jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Sumedang tercatat sebanyak 5.522 buah sarana ibadah Agama Islam yang terdiri dari mesjid, langgar dan mushola. Sedangkan untuk sarana ibadah agama lainnya terdiri dari 4 buah Gereja, 10 Kuil / Pura dan 3 buah Vihara. Sarana peribadatan mesjid, langgar dan mushola tersebar hampir merata di seluruh kecamatan, kecuali untuk Gereja hanya ada di kecamatan Sumedang Selatan dan Jatinangor, Vihara di Kecamatan Jatinangor dan Kuil / Pura berada di Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.